A STORY OF U AND ME
Aku sebelum mempunyai rasa padamu, ketika memandang langit, yang terlihat hanyalah langit. Tidak ada senyumanmu yang membuatku merasa bahwa senyuman itu telah berhasil menyalakan sesuatu yang sebelumnya padam dalam diriku. Tidak ada perasaan-perasaan ganjil, yang kemudian kukenali bahwa itulah yang disebut rindu. Tidak ada.
Malam ini aku memandang langit dengan penuh tanda tanya, apakah ini masih rindu,
atau penyesalan, atau justru rasa syukur atas segala bahagiamu?
atau penyesalan, atau justru rasa syukur atas segala bahagiamu?
Di fotomu, kamu terlihat amat bahagia, itu cukup sebagai jawaban bahwa kamu telah berhasil melewati masa-masa yang tidak kamu sukai sebelumnya.
Namun pertanyaan itu tak juga sampai kepadaku, bagaimana denganmu?
Yang hingga hari ini kusesali adalah bahwa di masa lalu aku telah banyak berbohong kepadamu, tidak ada pengakuan yang sungguh-sungguh, tidak ada jawaban yang kukeluarkan atas nama hati, hanya bibir yang terus melakukan pembelaan diri. Tidak pernah cukup berani mengakui, juga tidak sanggup memohonkan maaf darimu.
ya aku gengsi untuk mengakui jika aku mempunyai rasa padamu, bahkan hingga saat ini.
Maka bagiku, barangkali diri ini akan menjadi amat lega dan ihlas melepasmu adalah dengan
satu doa tiap malam yang semoga dikabulkan Pemilik Jagat. Aku berdoa agar datang satu waktu di mana aku bisa membebaskan perasaan yang telah lama membelengguku,
Saat itu aku benar-benar ingin mengatakan langsung dari bibirku
"Ya, aku menyukaimu!!!
aku jatuh cinta padamu!"
saat itu aku ingin benar-benar menyatakan perasaanku padamu, tapi entah mengapa beberapa kali pertemuan terjadi denganmu aku tidak pernah mampu
Dan semuanya menjadi jelas bagiku,
Hutang pengakuan itu akan dibayar dengan mata yang menyimpan segala rahasia, bertahun-tahun lamanya. Lalu aku bisa pergi dengan baik, membawa segala ridhamu, dengan hati yang lebih dewasa dan dipenuhi syukur atas perkenalanku denganmu.
satu doa tiap malam yang semoga dikabulkan Pemilik Jagat. Aku berdoa agar datang satu waktu di mana aku bisa membebaskan perasaan yang telah lama membelengguku,
Saat itu aku benar-benar ingin mengatakan langsung dari bibirku
"Ya, aku menyukaimu!!!
aku jatuh cinta padamu!"
saat itu aku ingin benar-benar menyatakan perasaanku padamu, tapi entah mengapa beberapa kali pertemuan terjadi denganmu aku tidak pernah mampu
Dan semuanya menjadi jelas bagiku,
Hutang pengakuan itu akan dibayar dengan mata yang menyimpan segala rahasia, bertahun-tahun lamanya. Lalu aku bisa pergi dengan baik, membawa segala ridhamu, dengan hati yang lebih dewasa dan dipenuhi syukur atas perkenalanku denganmu.
Percayalah aku tidak pernah sekalipun menyesali pertemuan dikelas sore itu denganmu beberapa tahun yang lalu.
-Disadur dan Diketik ulang dengan beberapa perubahan-
-Disadur dan Diketik ulang dengan beberapa perubahan-
Komentar
Posting Komentar