My Question
Dunia tidak pernah siap dengan perbedaan, dan begitulah kenyataannya, seseorang dapat dinilai dari bagaimana dia berpakaian atau dari bagaimana cara dia berpenampilan dan yang berbeda tidak layak untuk memiliki tempat tinggal atau yang lebih buruk yang berbeda bisa saja dimusnahkan dan dipukul rata supaya terlihat sama!
Mungkin, Manusia selalu menunggu jatuhnya korban untuk dapat belajar, atau tidak sama sekali. keegoisan menguasai kepala manusia dalam setiap peradaban.
"Keadilan hanya ada di langit, dan dunia adalah topeng" Itu yang dikatakan Soe Hok Gie, benarkah jika manusia tidak dapat hidup dalam perbedaan, lalu untuk apa sebenarnya perbedaan? apakah hanya untuk sebuah tanda? atau sebuah tolak ukur? Atau hanya sebuah kosa kata pemanis saja? terlalu banyak teriakan dan pertanyaan dalam kepala saya.
Waktu itu sayapun melihat bagaimana kawan saya yang berbeda dia dicaci maki, dibully, diteriaki sana sini, dipukuli, seolah-olah dia dianggap bukan manusia lagi. Setelahnya kudapat kabar darinya dia frustasi kemudian memilih mati bunuh diri.
Ah, Memang manusia terlalu naif untuk memanusiakan manusia lain, Terlalu egois seolah hanya satu golongan saja yang mendapatkan perlakuan khusus, terlalu tamak untuk sesuatu yang seharusnya bisa dibagi bersama dan terlalu munafik untuk menerima ataupun mentoleransi mereka yang memang punya jalan hidup yang berbeda.
Dunia adalah papan catur, sebuah peperangan yang dikendalikan oleh mereka yang mempunyai kuasa.
-Diketik kembali dengan beberapa perubahan-
Mungkin, Manusia selalu menunggu jatuhnya korban untuk dapat belajar, atau tidak sama sekali. keegoisan menguasai kepala manusia dalam setiap peradaban.
"Keadilan hanya ada di langit, dan dunia adalah topeng" Itu yang dikatakan Soe Hok Gie, benarkah jika manusia tidak dapat hidup dalam perbedaan, lalu untuk apa sebenarnya perbedaan? apakah hanya untuk sebuah tanda? atau sebuah tolak ukur? Atau hanya sebuah kosa kata pemanis saja? terlalu banyak teriakan dan pertanyaan dalam kepala saya.
Waktu itu sayapun melihat bagaimana kawan saya yang berbeda dia dicaci maki, dibully, diteriaki sana sini, dipukuli, seolah-olah dia dianggap bukan manusia lagi. Setelahnya kudapat kabar darinya dia frustasi kemudian memilih mati bunuh diri.
Ah, Memang manusia terlalu naif untuk memanusiakan manusia lain, Terlalu egois seolah hanya satu golongan saja yang mendapatkan perlakuan khusus, terlalu tamak untuk sesuatu yang seharusnya bisa dibagi bersama dan terlalu munafik untuk menerima ataupun mentoleransi mereka yang memang punya jalan hidup yang berbeda.
Dunia adalah papan catur, sebuah peperangan yang dikendalikan oleh mereka yang mempunyai kuasa.
-Diketik kembali dengan beberapa perubahan-
Komentar
Posting Komentar