The Pressure

Nalarku kian hari kian tak waras
Kutumpuk semua buku dan 
kertas-kertas di meja tugas
Dengan mata terkantuk-kantuk  aku dituntut harus bergegas
Kuketikan semua dilayar laptopku yang telah panas
Karna banyaknya file dan hal yang kontras

Hftttt, Aku lelah untuk terus berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja.

Tiap malam aku ingin berteriak sekencang-kencangnya hingga tenggorokan lepas dari sendi-sendinya, tapi apa guna?

Ingin rasanya aku mengakhiri semuanya, terjun dari lantai 10  atau lantai 8 dan besoknya namaku akan terpampang di media. Orang gila yang depresi dan frustasi telah kehilangan nyawanya bla bla bla dan sebagainya.

Aku berani taruhan pasti banyak yang mencela dan menghina, sudah gk bersyukur dikasih hidup milih mati dasar penghuni neraka. Pasti ada kalimat serupa yg ditunjukan ke individu yg memilih jalan yang sama tapi mungkin tidak sedikit juga yg bersimpati karna beban hidup seseorang dan kerumitannya kita tidak pernah tahu, bukankah hati manusia itu rumit.

Mereka yang mendengar tak lebih hanya sekadar ingin tahu, bukan untuk membantu.

Aku mencoba menutupi dengan senyum,
Namun yang kurasa nyata hanya genangan air mata.
Aku mencoba menutupi dengan tawa,

Namun yang kurasa hanya luka yang kian nyata.
Jika boleh jujur aku bosan mendengarkan.

Sesekali aku ingin didengarkan.
Sesekali aku ingin dimengerti.
Apakah salah?
Jika aku berdoa ada yang mencintai aku sebesar cintaku pada orang-orang yang sedang ku cintai.

Aku lelah seperti ini.
Terkadang mereka-mereka tidak pernah tahu, bahwa orang
 yang paling ceria; biasanya adalah "orang-orang yang paling merasakan luka."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Power Designer 6 Portable

SAFE ALL IN ONE KEYLOGGER PORTABLE FOR HACKER

Sumatra PDF