Sama
Caraku memandangmu masih sama. Sebagai seseorang yang pernah kucinta.
Walaupun aku sudah beberapa kali mencoba melupakanmu nyatanya perasaan ini masih sama tetap menetap ditempat yang tidak tepat.
Caraku memilikimu masih tetap sama. Tersebut di dalam doa.
Aku Meneriakkan dengan lantang di hadapan-Nya.
Mengemis harap—berharap suatu saat nanti Tuhan memberikan ijin agar merengkuhmu bukan hanya sekadar anganku belaka.
Semua cara yang kulakukan masih sama.
Aku juga masih berusaha merayu semesta
Agar semesta menyatukan kita
Ah, Tapi Selamanya tidak akan ada yang beda.
Takutkupun tetap ada. Yakni kamu pun akan bersikap sama
Sama-sama mengacuhkanku lantaran ilalang tahu
bahwa dia jauh lebih dulu ada dibandingkan aku yang maya
Dan bahwa semesta juga tahu
Bahwa kita sama terkait
Pandangan orang disekitar kita.
Dan kita juga sama terkait identitas
yang dilekatkan masyarakat didunia nyata.
Komentar
Posting Komentar