Story

Saya ingin kalian semua merapat, agar semua segera selesai dengan cepat.

Kepada para manusia yang luar biasa bijaksana, saya ingin bercerita.

Ada seorang lelaki yang mengakhiri hidupnya karena tak kuat lagi untuk menghadapinya. Kematiannya bukan membuat atmosfer berkabung, kematiannya menjadi bahan hina dina.

Kata mereka yang berpendidikan, ia tidak beriman.
Kata mereka yang berpendidikan, hidupnya sudah banyak dosa dengan wajah yang di rombak disana-sini makin lengkap jika ditambah dengan bunuh diri. Mereka memprediksi belahan neraka sebelah mana yang akan menjadi tempatnya.
Mereka yang beriman dan berpendidikan memanggil lelaki yang meninggal itu dengan nama panggilan yang tak sepantasnya disematkan untuknya. Saya turut bingung karena pada dasarnya, kita ini sama-sama manusia, kan?
Kata mereka yang beriman dan berpendidikan, kenapa kita harus menangisi seonggok plastik ketika disisi lain, saudara kita sedang didera dengan ribuan peluru dan rudal?

Sebelum itu, ada seorang lelaki turut mengakhiri hidupnya.

Kembali orang menghina-dina ia yang telah tiada.
Katanya, imannya kurang.
Katanya, ia akan bertempat di neraka paling bawah.
Katanya, ia tidak akan diampuni dosanya.
Katanya, dosa memakai obat-obatan terlarang yang ia tenggak selama hidupnya akan membuatnya kekal di neraka.

Katanya
 Katanya
   Katanya
      Katanya
          Katanya

Tuan, puan yang saya yakini sangat berpendidikan dan beriman kuat,
Kalian tidak pernah tahu dan merasakan apa yang mereka rasakan,
Hidup manusia ibarat dua sisi mata uang koin.
Kalian tidak bisa menilai satu sisi dan meninggalkan sisi lainnya tanpa melihatnya.

Kalian bukan Tuhan yang mahatau isi hati dan kepala manusia ciptaan-Nya.
Dan lagi, bukannya Tuhan menerapkan kasih sayang kepada umat-Nya walaupun agama yang mereka anut berbeda?
Walaupun ras, suku, bahasa mereka beragam?

Lalu, kenapa kamu bertindak seolah-olah kamu adalah pencatat dosa setiap manusia yang bernapas di muka bumi ini?
Kenapa kamu berlagak dan meninggikan dagumu seolah kamu adalah penjaga pintu surga dan neraka?
Kenapa kamu berlagak seolah kamu adalah orang bersih tanpa noda dan celah?

Tuan, puan, saya doakan kalian dengan setulus hati. Semoga ketika kalian meninggal nanti, nama kalian diganti dengan nama yang tak sepantasnya, tidak juga dihina-dina, dan tidak turut disebut seluruh dosa dan kesalahannya selama hidup.

Saya merasakan gaung kemanusiaan terdengar di seluruh penjuru tempat, tapi sepertinya para manusia telah mendadak berganti menjadi malaikat pencatat dosa dan penjaga surga neraka yang baru.

Yogyakarta 21 Desember 2017,

—Asensiorekta
#NotesFromA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Power Designer 6 Portable

SAFE ALL IN ONE KEYLOGGER PORTABLE FOR HACKER

Sumatra PDF