Konsep Tubuhku Otoritasku
Kali ini saya akan membahas sedikit konsep tentang tubuhku otoritasku (ini menurut persepsi / sudut pandang saya sendiri lho ya) Hari itu saya lupa tepatnya hari apa, tapi yang saya ingat hari itu Ketika diperjalanan saya setelah pulang dari kuliah, saya berpapasan dengan perempuan yang memberi saya inspirasi untuk menulis di blog ini. Perempuan didepan saya tadi begitu pedenya dia merokok dan memamerkan rajah kupu-kupu dengan pakaiannya yang sedikit terbuka ditengah hiruk pikuk keramaian masyarakat sekitar, saya sempat sedikit ada rasa kagum, kenapa dia berani sekali berpenampilan seperti itu, sementara masyarakat disekitarnya sangat menuntut kesempurnaan atau dalam artian pencitraan menurut pendapat saya pribadi "perempuan seperti dia pasti dianggap sebagai perempuan YANG TIDAK BAIK-BAIK SAJA oleh masyarakat sekitar". Juga ada satu pertanyaaan yang membuat saya sedikit tergelitik dan penasaran. "KENAPA DIA BERANI BERPENAMPILAN SEPERTI ITU, APAKAH DIA INGIN MELAWAN STIGMA DAN JUGA STEREOTIPE MASYARAKAT YANG DITUNJUKAN KEPADANYA ?" padahal jelas-jelas terlihat pandangan masyarakat disekitar dia menunjukan seolah-olah tidak suka akan penampilannya lalu ada juga yang nyinyir lalu mencibir tapi dia pede-pede aja tuh. Ah, Berani Sekali kamu mbak semoga saja kamu bisa sabar jika disekitar ada orang nyinyir atau boros mulutnya.
Singkat cerita, saya sampai rumah dan masih saja ada beberapa pertanyaan yang sedikit mengganjal di kepala saya. "Kenapa tubuh perempuan selalu dieksploitasi seperti yang kita tahu di industri dewasa dimajalah-majalah porno atau film-film biru selalu tubuh perempuan yang ditonjolkan, selalu tubuh perempuan yang dijadikan objek selalu tubuh perempuan yang dipuja-puja? kenapa bukan laki-laki?
Dan terkadang Lucu juga sistem dinegara ini ketika di televisi ada perempuan yang berpenampilan terlalu terbuka langsung saja disensor/diburamkan oleh pihak KPI dengan alasan "menjaga nafsu pria dan wanita" atau takut jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. yang lebih lucu lagi, saat perempuan diperkosa oleh pria secara terpaksa kenapa lagi-lagi perempuan yang disalahkan. Karna pakaiannya, karna pulang malam? karna berjalan sendirian, dsb. kenapa juga lagi-lagi perempuan yang disalahkan atas laki-laki yang tidak bisa menahan nafsunya
Bahkan di daerah-daerah pedalaman dengan unsur keagamaan kuat, yang terjadi justru banyak kelompok-kelompok radikal yang membuat aturan-aturan aneh yang dimana perempuan harus menutup aurat, tak boleh berduaan, tak boleh naik sepeda motor ngakang, tak boleh keluar rumah sendiri dsb atau yang lebih parah lagi didaerah ini ketika korban perkosaan mendapat hukuman cambuk kan tolol bin goblok banget secara dilogika pun "dia sudah diperkosa eh masih disalahin lagi + ditambah hukuman cambuk" please man tidak bisakah kita memanusiakan manusia atau rasa kemanusiaan sudah hilang dari diri kita. kisah-kisah tersebut adalah salah satu cermin bahwa unsur patriarki begitu kuat mendominasi negara seperti yang kita tahu bahwa Patriarki adalah sistem sosial yang menepatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepentingan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti.
jadi bisa dikatakan juga negara dan kaum pria memliki hak penuh atas tubuh perempuan, tubuh perempuan bukanlah miliknya sendiri tapi juga milik publik. Dan hal ini sangat berbeda jauh dengan laki-laki yang memiliki kontrol penuh atas tubuh mereka dalam banyak hal, tak jarang juga perempuan ikut melestarikan budaya patriarki dan membatasi tubuh mereka. Kadang justru perempuan yang otaknya sudah terpatriarki (atau kadang teragamisasi) ikut mengekang perempuan lainnya. jadi kebebasan yang dielu-elukan indonesia rasanya hanya mitos belaka jika dihadapkan kepada kaum perempuan. Perempuan yang memiliki otoritas penuh atas tubuhnya bisa jadi malah dipandang sebagai sesuatu yang salah.
Saya selama bertahun-tahun hidup juga belum pernah tuh dengar ada sekolah yang membeli pelajaran pada lelaki tentang cara berpakaian yang baik dan tertutup, juga tak ada yang memberitahu lelaki untuk tak pulang malam karna bahaya. atau jangan berjalan sendirian nanti diperkosa dsb
tak ada juga yang memberi tahu kaum laki-laki bahwa nafsu mereka adalah tanggung jawab mereka sendiri bukan kaum perempuan.
Rasanya ini sangat tidak adil ketika kaum laki-laki diberi kebebasan yang lebih. ya mungkin negara harus mengkaji atau merombak ulang semua pandangan bodoh yang memarjinalkan kaum permpuan karna bagaimanpun sila ke-2 dan ke-5 dasar negara kita yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat indonesia
Terlepas dari apapun Seks dan Gendernya Kita Tetap Harus memanusiakan manusia dan berlaku adil kepada sesama ya guys
Bahkan di daerah-daerah pedalaman dengan unsur keagamaan kuat, yang terjadi justru banyak kelompok-kelompok radikal yang membuat aturan-aturan aneh yang dimana perempuan harus menutup aurat, tak boleh berduaan, tak boleh naik sepeda motor ngakang, tak boleh keluar rumah sendiri dsb atau yang lebih parah lagi didaerah ini ketika korban perkosaan mendapat hukuman cambuk kan tolol bin goblok banget secara dilogika pun "dia sudah diperkosa eh masih disalahin lagi + ditambah hukuman cambuk" please man tidak bisakah kita memanusiakan manusia atau rasa kemanusiaan sudah hilang dari diri kita. kisah-kisah tersebut adalah salah satu cermin bahwa unsur patriarki begitu kuat mendominasi negara seperti yang kita tahu bahwa Patriarki adalah sistem sosial yang menepatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepentingan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti.
jadi bisa dikatakan juga negara dan kaum pria memliki hak penuh atas tubuh perempuan, tubuh perempuan bukanlah miliknya sendiri tapi juga milik publik. Dan hal ini sangat berbeda jauh dengan laki-laki yang memiliki kontrol penuh atas tubuh mereka dalam banyak hal, tak jarang juga perempuan ikut melestarikan budaya patriarki dan membatasi tubuh mereka. Kadang justru perempuan yang otaknya sudah terpatriarki (atau kadang teragamisasi) ikut mengekang perempuan lainnya. jadi kebebasan yang dielu-elukan indonesia rasanya hanya mitos belaka jika dihadapkan kepada kaum perempuan. Perempuan yang memiliki otoritas penuh atas tubuhnya bisa jadi malah dipandang sebagai sesuatu yang salah.
Saya selama bertahun-tahun hidup juga belum pernah tuh dengar ada sekolah yang membeli pelajaran pada lelaki tentang cara berpakaian yang baik dan tertutup, juga tak ada yang memberitahu lelaki untuk tak pulang malam karna bahaya. atau jangan berjalan sendirian nanti diperkosa dsb
tak ada juga yang memberi tahu kaum laki-laki bahwa nafsu mereka adalah tanggung jawab mereka sendiri bukan kaum perempuan.
Rasanya ini sangat tidak adil ketika kaum laki-laki diberi kebebasan yang lebih. ya mungkin negara harus mengkaji atau merombak ulang semua pandangan bodoh yang memarjinalkan kaum permpuan karna bagaimanpun sila ke-2 dan ke-5 dasar negara kita yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat indonesia
Terlepas dari apapun Seks dan Gendernya Kita Tetap Harus memanusiakan manusia dan berlaku adil kepada sesama ya guys
Komentar
Posting Komentar