remuk redam
Aku ingin bercerita. Cerita tentang permasalahan hidup, tentang kehancuran rumah tangga, tentang menjadi buron atas segala hutang yang menumpuk, tentang bagaimana mencoba memperbaiki semua tetapi tak juga menjadi baik malah semakin buruk, atau tentang apapun yang membuat tidur tak tenang.
Pernakah kamu rasakan saat kamu bernafas dan yang kau dapat hanya kelegaan sesaat atas setiap masalah-masalah yang ada.
Pernakah kamu rasakan ingin sekali tertidur selamanya dan meninggalkan semua?
Pernahkah kamu rasakan saat kamu menyebut dirimu waras sebenarnya sudah melewati batas itu. Kamu perlahan-lahan menjadi gila. Yang bisa kamu lakukan hanya tertawa, menangis, tertidur, bangun, dan tertawa lagi.
Masalah tetap ada dan tinggal.
Saat kamu memilih curhat atau bercerita ketika ada teman untuk mencurahkan.
Yang kamu dapat adalah nasihat tentang menguatkan iman, tentang masih memiliki Tuhan.
Tetapi yang kamu butuhkan hanyalah sekedar telinga yang mau mendengar atau pelukan tiba-tiba. Bisa juga pundak yang sedia menadahkan tempat untuk air matamu.
Saat kamu coba menulis semuanya di selembar kertas atau blog yang kamu punya. Dilihat oleh banyak orang, dilike oleh banyak orang tetapi tak ada satupun dari mereka yang sekedar bertanya "kamu kenapa?".
Saat kamu dianggap mendramatisir semua, saat kamu dinasehati agar biarlah masalahmu menjadi rahasiamu dengan Tuhan, jangan diumbar keluar.
Padahal karena sudah sering bercerita melalui doa kepada Tuhan hingga kamu memilih menulis ini semua.
Karena kamu sudah tidak kuat lagi.
Kata-kata "Tuhan tidak akan memberikan ujian kepada umatnya melebihi kekuatan mereka" sudah tak mempan kepadamu.
Karena yang kamu tahu adalah bagaimana meledakan kepalamu, memotong urat nadimu, atau bagaimana nanti sakitnya leher saat tercekik tali yang kamu sangkutkan di langit-langit.
Saat tidurmu sudah tak tenang lagi.
Saat semua kata-kata rindu, romansa, gula-gula manis, lagu-lagu romantis menjadi sampah.
Ketika ajakan teman untuk berbincang ramai-ramai hanyalah angin lalu.
Dan kamu tenggelam
Kamu sendiri.
Benar-benar tak ada siapa-siapa.
Aku lupa, duit tak ada kuota pun habis.
Bagaimana agar bangkit?
Membaca kalimat motivasi?
Dipeluk oleh orang tersayang?
Berdoa, berdoa, dan berdoa?
Semoga kau menemukan jawaban.
Atau, kau yang ditemukan.
.remukredam.
Pernakah kamu rasakan saat kamu bernafas dan yang kau dapat hanya kelegaan sesaat atas setiap masalah-masalah yang ada.
Pernakah kamu rasakan ingin sekali tertidur selamanya dan meninggalkan semua?
Pernahkah kamu rasakan saat kamu menyebut dirimu waras sebenarnya sudah melewati batas itu. Kamu perlahan-lahan menjadi gila. Yang bisa kamu lakukan hanya tertawa, menangis, tertidur, bangun, dan tertawa lagi.
Masalah tetap ada dan tinggal.
Saat kamu memilih curhat atau bercerita ketika ada teman untuk mencurahkan.
Yang kamu dapat adalah nasihat tentang menguatkan iman, tentang masih memiliki Tuhan.
Tetapi yang kamu butuhkan hanyalah sekedar telinga yang mau mendengar atau pelukan tiba-tiba. Bisa juga pundak yang sedia menadahkan tempat untuk air matamu.
Saat kamu coba menulis semuanya di selembar kertas atau blog yang kamu punya. Dilihat oleh banyak orang, dilike oleh banyak orang tetapi tak ada satupun dari mereka yang sekedar bertanya "kamu kenapa?".
Saat kamu dianggap mendramatisir semua, saat kamu dinasehati agar biarlah masalahmu menjadi rahasiamu dengan Tuhan, jangan diumbar keluar.
Padahal karena sudah sering bercerita melalui doa kepada Tuhan hingga kamu memilih menulis ini semua.
Karena kamu sudah tidak kuat lagi.
Kata-kata "Tuhan tidak akan memberikan ujian kepada umatnya melebihi kekuatan mereka" sudah tak mempan kepadamu.
Karena yang kamu tahu adalah bagaimana meledakan kepalamu, memotong urat nadimu, atau bagaimana nanti sakitnya leher saat tercekik tali yang kamu sangkutkan di langit-langit.
Saat tidurmu sudah tak tenang lagi.
Saat semua kata-kata rindu, romansa, gula-gula manis, lagu-lagu romantis menjadi sampah.
Ketika ajakan teman untuk berbincang ramai-ramai hanyalah angin lalu.
Dan kamu tenggelam
Kamu sendiri.
Benar-benar tak ada siapa-siapa.
Aku lupa, duit tak ada kuota pun habis.
Bagaimana agar bangkit?
Membaca kalimat motivasi?
Dipeluk oleh orang tersayang?
Berdoa, berdoa, dan berdoa?
Semoga kau menemukan jawaban.
Atau, kau yang ditemukan.
.remukredam.
Komentar
Posting Komentar