Sekian kata






 Disudut meja itu duduk pria berkacamata
Rambutnya tersisir rapi klimis
Kemeja juga celana yang dikenakannya, Semua  terlihat formal
Dia diam sambil menatap cangkir kopinya
Terlihat dari raut wajahnya seperti ada sesuatu yang sangat besar  yang sedang dipikirkannya
Sesaat kemudian datang wanita menghampirinya
Hai, sayang kenapa kau berdandan seperti itu
Dan rambutmu sayang bisakah kau mengganti model potongannya
Kau terlihat seperti Bapak-bapak daripada pacarku
Wanita itu terus saja mengoceh
Dan pria itu hanya diam saja mendengarkan ocehan wanita itu sepertinya dia tak berminat
Tak bisakah kau menerimaku saat ini sebagai diriku yang ada saat ini???
Apa kau ingin aku harus terlihat sama dengan yang lain???
Apakah aku terlihat aneh dengan potret diriku saat ini???
Apakah kau malu mempunyai kekasih seperti diriku???
hufffftttttt, harusnya aku sadar diri
Sejak awal yang ½ , ½ itu tidak akan pernah diterima bukan???
Dan seharusnya sejak awal  aku sadar ketika refleksi dirimu tidak sesuai dengan apa yang ada di masyarakat dirimu pasti akan dipertanyakan bukan???
Kata pria itu sambil tersenyum sinis ke wanita didepannya
sempat kulihat dari tatapan matanya walaupun tatapan matanya ke wanita itu tajam tapi terlihat dari matanya kelam “seperti ada beban berat yang dia sembunyikan”
Wanita didepannya tak mau kalah. Dia membalas senyuman sinis pria itu
Sayang, kau sudah paham kan
Ah, jangankan paham kaupun juga pasti sudah mengalami sayang
Bukankah kita hidup didunia yang penuh kepura-puraan sayang
Dan kita dituntut untuk selalu sama walau kita berbeda
Kadang kau tak punya banyak pilihan sayang
Terpaksa Memakai banyak topeng
Walau menderita
Walau tersiksa
Walau bukan ini yang kau mau
Walau bukan ini jalan yang ingin engkau jalani
Tapi bukankah  itu tuntutan Yang harus kau penuhi
Untuk terus bertahan hidup didunia yang menyebalkan ini.
Kata wanita itu, suaranya datar.........
Pria itu menatap wanita didepannya sebentar
Tatapan matannya kosong, Sejenak kemudian pria itu berkata
Ya, kau benar..............
Bukankah kita berdua sama-sama berjalan
Ditempat yang mengecam
Bahkan mengancam
bahwa yang tidak sama
Harusnya tidak pernah ada bukan,
tapi nyatanya yang tidak samapun tetap ada
Walaupun banyak yang menutup mata
Dan mereka berkamuflase dengan bermacam-macam topeng
Yang ada pada dirinya
Setelah mengatakan itu sang pria bangkit berdiri
“Ayo kita pergi dari sini, bukankah kita akan pergi menonton film”
Maaf membuatmu lama menunggu, kata sang pria itu
Dia berlalu dari hadapanku bersama kekasihnya yang mengikutinya dari belakang...............................






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Power Designer 6 Portable

SAFE ALL IN ONE KEYLOGGER PORTABLE FOR HACKER

Sumatra PDF